Sejak kecil saya sudah dibiasakan minum jamu. Jamu gendong yang dipasarkan seorang pedagang jamu keliling di kampung saya sempat menjadi langganan saya. Jamu beras kencur, cekokan, kunyit asam hingga paitan sudah jadi sahabat saya.
Berbagai tanaman TOGA juga sempat saya tanam di halaman dan kebun. Akhirnya kadang saya meracik jamu sendiri dari hasil kebun ataupun beli rempah-rempah jejamuan di pasar tradisional.
Kini saya tinggal di kota dengan lahan sempit untuk bertanam Toga (tanaman obat keluarga), sehingga jika ingin meracik jamu, saya harus ke pasar tradisinal membeli rempah-rempah.
Lima tahun sudah pernikahan saya berlangsung, namun buah hati belum dikaruniakan di rumah tangga kami. Seorang sepupu yang tinggal di daerah Bintaro menyarankan agar kami mencoba jamu Bu Hadi yang begitu tersohor di Pasar Mayestik Jakarta Selatan.
Ikhtiar sepupu saya untuk mendapatkan momongan sungguh sangat mahal. Satu kali program inseminasi dan 2 kali program bayi tabung yang menghabiskan dana ratusan juta telah mereka laksanakan namun belum juga memperoleh hasil. Hingga akhirnya sepupu saya nyaris putus asa, di tengah buntunya jalan fikirannya, ada yang menyarankan mereka pergi ke toko jamu Bu Hadi yang ada di Pasar Mayestik. Karena tak jauh dijangkau dari Bintaro, maka mereka mencoba minum selama beberapa bulan. Qodarullah akhirnya istri sepupu saya hamil setelah mereka berdua mengkonsumsi jamu Bu Hadi ini.
Memang ada prasyarat untuk minum jamu kesuburan ini, tak hanya pihak istri atau suami saja yang minum. Keduanya harus bersama minumnya. Untuk jamu yang diproduksi Toko Bu Hadi ini, sudah terkenal hingga 3 turunan. Saat ini yang menjalankan roda usaha adalah anak dari bu Hadi, dan usaha ini sudah dimulai sejak orang tua Bu hadi.
Jadi tak heran jika Anda bertanya pada security Pasar Mayestik, maka Pak Satpam akan dengan lancarr menerangkan dimana posisi toko jamu Bu Hadi. Dari arah depan Anda bisa mulai masuk dari pintu kecil yang ada di samping bangunan gedung Pasar Mayestik. Anda perlu turun tangga 2 kali untuk bisa menemukan kios jamu Bu hadi. Posisinya yang ada di sebelah tangga memudahkan kita menemuinya.
Kios jamu ini buka mulai jam 7 pagi. Antrian sangat panjang di hari libur. Kemarin saya datang pukul 09.00 WIB, saya sudah mendapatkan nomor antrian ke-21.
Ramuan jamu dibuat fresh hari itu juga. Satu paket jamu untuk 3 hari (jamu hanya boleh disimpan di kulkas maksimal 3 hari – hindari memasukkan di freezer) untuk paket kesuburan suami- istri dihargai dengan IDR.42.000. Jadi sekali minum jamu dihargai IDR.7000/gelas. Anda juga bisa minta dengan kemasan botol. Sayangnya pengolahan Jamu Bu Hadi masih menggunakan cara konvensional, bagi Anda yang jauh dari jangkauan Pasar Mayestik Jakarta Selatan susah untuk mendapatkan jamu ini, karena tidak dibuat dengan pengawet, dan tidak disarankan untuk diawetkan.
Beberapa pantangan seperti makanan pedas, buah nanas, buah durian, soft drink dan tape perlu dihindari leh orang yang yang sedang menjalani program kehamilan.
Memang banyak yang berhasil dari ikhtiar minum jamu kesuburan dari toko jamu tradisional bu Hadi di pasar Mayestik ini. Beberapa kenalan yang sempat direkomendasikan sepupu saya ada yang baru hamil setelah 5 bulan, ada yg 8 bulan, ada yang 3 bualan setelah mengkonsumsi jamu.
Mungkin diantara pembaca blog saya ingin mencoba ikhtiar dengan cara ini, sungguh ini bukan ikhtiar yang salah, disamping ikhtiar-ikhtiar medis juga tak salah untuk juga kita lakukan. Terakhir yang harus dilakukan adalah berserah diri pada Allah swt.
Ya, cara halal dan baik harus kita coba untuk menghadirkan sang buah hati
alhamdulillah banyak cara untuk berusaha dapetin momongan ya, mba. semoga ikhtiarnya Allah jawab dengan sebaik-baiknya jawaban ? aamiin
Bisa pesan via gojek kah..
bisa mas Ivan
Saya udah beli jamunya di kasih 3 buat istri dan saya 3 juga,,, terus cara minum nya sehari sekali apa sehari di minum pagi siang malam? Mohon jawabannya TRIms.
Iya… Sehari sekali. Btw kok gak tanya saat disana 🙂
Konsumsinya tiap hari apa gmna kak?
iya, setiap hari selama promil mbak Tika