Pentingnya Pelestarian Air Untuk Keberlangsungan di Bumi

Bertempat di kantor PT Danone di gedung Cyber 2 Tower lt.9
Jl. HR Rasuna Said blok. X-5 no.13, Kuningan Jakarta Selatan. Hari Sabtu tanggal 18 Maret 2017, Jam: 09.00 – 15.00 WIB saya dan beberapa teman blogger menghadiri acara Bincang Air AQUA yang mengambil tema Kenali Air dan Pelestariannnya.

Hiks suer sempat aneh saya mendengar kalimat pelestarian air. Sebab selama sekolah Air disebut sumber daya alam yang tak terbatas karunia Ilahi. Eits…ternyata salah saya. Karena air jika dieksploitasi terus menerus tanpa usaha pelestarian bisa punah lho. Ini seperti paparan yang diberikan oleh bapak Gunawan Wibisono seorang ahli hidrologi dan dosen Teknik Pengairan Universitas Brawijaya.

Kita memang harus menjaga air dalam kehidupan sehari-hari, kalau tidak bakal berkurang dan punah. Bahkan secara global diperkirakan tahun-tahun ke depan, perang dunia bukan tentang perebutan sumber minyak bumi seperti sekarang tapi perebutan sumber air bersih dan sehat. Serem banget nggak sih?

Kebetulan setiap tanggal 22 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai hari air sedunia untuk memberikan peringatan bagi masyarakat dunia agar segera mengambil langkah mengatasi krisis air di masa depan.

Hari ini faktanya sebanyak 663 juta orang hidup tanpa akses air bersih di mana mereka harus menghabiskan berjam-jam untuk mengantri atau berjalan menuju sumber air. Hal tersebut kemudian berdampak pada kesehatan.

Itulah sebabnya, Suistainable Development Goals ( tujuan pembangunan berkelanjutan) diluncurkan pada 2015 yang salah satu targetnya adalah memastikan setiap orang memiliki akses terhadap air bersih pada tahun 2030. Hal ini membuat air menjadi isu penting dalam memerangi kemiskinan.

Pada 1993 Sidang Umum PBB meresmikan tanggal 22 Maret sebagai World Water Day sebagai usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber sumber air bersih yang berkelanjutan. World Water Day dikoordinasikan oleh UN Water berkolaborasi dengan pemerintah dan mitra mitranya.

 

Bagaimana Dengan Air Limbah ?

Waste water atau disebut juga air limbah  yang berasal dari rumah kita, kota, industri dan pertanian mengalir kembali ke alam tanpa diolah atau digunakan kembali dan kemudian mencemari lingkungan dan kehilangan nutrisi berharganya, bahkan materi lainnya yang dapat dipulihkan kembali.

Berbagai kekhawatiran akan masa depan, membuat tema World  Water Day ( WWD) 2017 adalah Wastewater (Air Limbah).

Daripada menghabiskan air limbah, Kita sebenarnya dapat mengurangi dan menggunakan kembali di rumah kita kita dapat menggunakan kembali sisa air mandi atau mencuci sayur untuk menyirami tanaman. Dalam sistem perkotaan kita dapat menggunakan kembali limbah air untuk menyiram ruang hijau. Di industri dan pertanian kita dapat mendaur ulang air untuk sistem pendingin atau irigasi.
Dengan mengelola air limbah kita akan membuat siklus air berjalan lebih baik untuk setiap kehidupan kita,  kita dapat membantu pencapaian tujuan Suistainable  Development Goal 6 untuk mengurangi separuh proporsi air limbah yang tidak diolah dan meningkatkan daur ulang air dan penggunaannya secara aman.
Inilah Fakta Fakta Mengenai Air Limbah  dari UN Water yang sangat mengejutkan
  • lebih dari 80% limbah air di dunia langsung terbuang kembali ke alam tanpa dikelola
  • pengelolaan limbah air yang baik berarti juga lebih banyak energi yang bersih, kehidupan yang lebih baik dan ekosistem yang lebih bersih.
  • limbah air yang terkelola dengan baik adalah sumber air, energi dan nutrisi yang berkelanjutan
  • dengan lebih sedikit tercemarnya sistem air limbah, kita membantu melindungi lingkungan.
  • menggunakan air limbah yang telah diolah dapat dipakai untuk irigasi yang dapat melindungi petani dan meningkatkan kesehatan
  • penduduk perkotaan tumbuh dengan pesat dan karenanya pengelolaan air limbah dapat berguna untuk memenuhi kebutuhannya.

 

Dan Ternyata Fakta Tentang Air Bersih tak kalah mengejutkan lho. Ini
Berikut fakta-fakta mengenai air bersih dari (water.org)
  • 1 dari 10 orang di dunia tidak memiliki akses air bersih
  • 1 dari 3 orang di dunia tidak memiliki toilet dan akses sanitasi
  • Sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk serta air minum yang tidak aman berkontribusi terhadap 88% kematian anak akibat diare di seluruh dunia.

*Data Air Bersih di Indonesia*
  1. Data dari Direktorat Jenderal  Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK di tahun 2015 hampir 68% atau mayoritas mutu air di sungai di 33 provinsi di Indonesia dalam status tercemar berat.
  2. Sekitar 24% sungai dalam 100 tercemar sedang, 6% tercemar ringan dan hanya sekitar 2% yang masih memenuhi baku mutu air.
  3. Di Indonesia diare masih merupakan penyebab utama kematian anak berusia dibawah 5 tahun.
  4. Laporan Riskesdas 2007 menunjukkan diare menyebabkan 31% kematian anak usia antara 1 bulan – 1 tahun dan 25% kematian anak usia 1- 4 tahun. Angka diare pada anak-anak yang tinggal di rumah yang menggunakan sumur terbuka untuk air minum lebih tinggi tiga 34% dari mereka yang menggunakan air ledeng. Selain itu angka diare lebih tinggi 66% dari anak-anak yang keluarganya buang air besar di sungai atau selokan dibanding mereka yang menggunakan fasilitas pribadi atau septi tank.
  5. Data Bappenas sejak kabinet Jokowi bekerja pada 2015 cakupan air minum nasional adalah sebesar 8 1,3% untuk perkotaan. Angka ini sudah melewati amanat Millenium Development Goals (MDGs) yaitu 75,29% namun di sektor pedesaan amanat MDGs belumlah tercapai karena kita baru dapat mencapai sebesar 60,58% dari target sebesar 65,81%.
  6. Dalam rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 pemerintah Jokowi menargetkan pada 2019 sudah mencapai 100% (Universal Access)
Dalam kesempatan ini, kami juga mendapat informasi dari bapak Karyanto Wibowo  bagian Suistainable Development Director AQUA tentang upaya pelestarian air yang dilakukan AQUA. Beberapa daerah pegunungan dimana ada pabrik AQUA sempat ada permasalahan tentang mulai ada penurunan volume air. Sehingga saat ini AQUA berupaya ikut aktif memperbaiki lingkungan ekosistem sekitar sumber air yang sempat tereksploitasi. Bahkan sedang berinovasi membuat air sehat dari tampungan air hujan. Karena sejatinya air tidak pernah berkurang jika dikelola dengan baik.

Nah asyiknya untuk edukasi ke masyarakat tentang  pentingnya menjaga kelestarian air telah diciptakan permainan Ramsar. Permainan Ramsar merupakan permainan mirip ular tangga namun dalam setiap grade-nya dibuat untuk mengedukasi mengenai pengelolaan air.

Saya dan teman-teman blogger sempat  bermain permainan ini dan kelompok saya kalah wakaka. Setelah mengocok dadu, kami diberi pertanyaan sesuai dengan grade terpilih seputar pengelolaan air.

Permainan ini  dibuat oleh Ramsar Convention dan didukung oleh IUCN atau International Union for Conversation of Nature dan Danone. Aqua merupakan inisiator yang mengadopsi permainan Ramsar bersama dengan komisi nasional UNESCO di Indonesia dan otoritas administratif Ramsar. Kami para blogger juga sempat diajak ikut melakukan permainan ini lho. Menurut informasi bahkan pihak Aqua juga telah melakukan sosialisasi permainan ini ke berbagai sekolah di Jabodetabek.

Yuk, jangan lupa ikut lestarikan alam agar air tetap lestari ya….

3 thoughts on “Pentingnya Pelestarian Air Untuk Keberlangsungan di Bumi

  1. Nyatanya yang paling mencemari lingkungan itu bukan limbah pabrik. Tp limbah dari rumah tangga. Air bekas mencuci pakaian, piring, mandi langsung terbuang ke alam tanpa.

Leave a Reply

Your e-mail address will not be published. Required fields are marked *