Kegiatan “pamer” makanan agaknya menjadi trend di era digital ini. Bahkan kabarnya orang lebih ingat memfoto makanan yang akan mereka santap daripada memulainya dengan sebuah do’a. Kehadiran smartphone ternyata memudahkan kegiatan mereka ini dan kesempatan untuk menyebarkan foto yang mereka hasilkan juga cepat dan gampang meluas.
Bagi para foodist, sekarang hobi mereka begitu banyak yang mengapresiasi. Berbagai brand akan banyak mengajak mereka bekerjasama jika mereka bisa ikut membantu mempromosikan produknya.
Bagaimana bisa menjadi foodist yang professional? Kita harus latihan food photografi, beri tagar yang menarik di social media, jalin interaksi dengan follower, bangun portofolio dan yang tak boleh ketinggalan harus ikut komunitas foodist.
Bagaimana cara membuat sebuah review di blog taupun sosial media bagi seorang foodist, yaitu jika kita mereview sebuah restoran, baiknya kita review dulu lokasinya, barulah setelah itu kita ulas makanannya. Meskipun sebagai seorang foodist berbayar kita harus jujur dan mampu menampaikan kritikan dengan bahasa cantik dan cerdas.
Kini menunggu keberuntungan diundang sebuah brand makanan atau restoran untuk mereview makanannya bukan jamannya lagi, seorang foodist bisa berinisiatif melakukan review yang kemudian bisa disetorkan pada brand tertentu tanpa mereka minta. Intinya seorang foodist harus inisiatif mengulas jajanan/makanan di sekitarnya.
Awalnya mungkin memang tidak dibayar hobinya ini, namun jika jam terbang dan jumlah reviewnya bertambah, yakin deh brand bakal melirik kapabilitas dia. Artinya kita harus membuat portofolio yang professional terhadap hobinya tersebut.
Nah, ngomong-ngomong perlu modal gede dong kalau caranya begitu? Nggak selalu juga sih sebenarnya, jika hang out bareng-bareng, gak bakal terasa gede kok belanja makanan beragam. Caranya masing-masing pesan makanan berbeda dan dirasain bareng-bareng.
Untuk para ibu rumah tangga ataupun orang yang hobi memasak, membuat food photografi yang bagus juga sebuah tuntutan di masa kini. Nah, bagaimana agar foto makanan bisa terlihat cantik dan menggoda selera?
- Ambil foto di bawah cahaya alami. Jangan menggunakan built-in flash Anda.
- Cobalah menemukan sumber cahaya terbaik. Jangan terbatas mengambil foto hanya di dapur Anda.
- Mencoba mengambil foto dari berbagai sudut.
Beberapa objek makanan terlihat lebih baik dari atas, atau dari samping, atau pada sudut 45 derajat. Coba bergerak di sekitar objek dan mengambil foto di berbagai sudut sehingga Anda dapat memilih posisi favorit Anda. - Minimalkan kekacauan.
Jika ada sendok, serbet atau latar belakang yang tidak menambah makna dari foto, singkirkan!
Hal itu dapat mengurangi nilai foto. Fokus pada apa yang paling penting namun tidak terlalu ditonjolkan sehingga pemirsa tidak bingung pada objek makanan yang jadi fokus foto kita. - Alami.
Penggunaan software fotografi (photoshop, corel draw, canva, dll) sifatnya hanya membantu bukan fokus utama. Hindari penambahan objek yang merupakan Cropingan dari benda lain dengan photoshop. Lebih baik kita ambil foto sendiri untuk mendapatkan hasil yang maksimal ketimbang kita harus crop dari objek lain yang malah mengganggu estetika foto kita.
Selamat membuat foto makanan yang menggoda selera…