Pekan lalu, saya sempat mengikuti Sekolah Pasar Modal yang diadakan oleh Bursa Efek Indonesia, lewat sebuah sekuritas dari May Bank Kim Eng. Sejak setahun lalu saya mengantongi kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), namun saya masih belum mampu memanfaatkankartu AKSes saya tersebut untuk menginvestasikan harta saya di pasar saham.
Memang saya dapat kartu AKSes itu dengan gratis dari sebuah hadiah ketika saya mengikuti undangan acara investment yang juga diadakan sekuritas May Bank Kim Eng Desember tahun 2014 lalu. Materi yang disajkan singkat saat itu, masih membuat saya bingung harus bagaimana. Tahun lalu calon pemegang saham, minimal harus membayar 500 ribu untuk mendapatkan hak sebuah kartu AKSes dengan nilai dana mengendap hanya 100 ribu rupiah.
Jadi ketika undangan Sekolah Pasar Modal pada 4 Oktober 2016 lalu di kantor BEI Tower 2 lantai 1 Jakarta Pusat, saya menyambutnya dengan serta merta. Bagi yang belum pernah memiliki kartu AKSes, tahun 2016 ini wajib membayar 100 ribu rupiah saja, setelah itu mereka mendapat kartu AKSes dan dana 100 ribu rupiah tadi akan dikonversikan menjadi modal awal peserta untuk digunakan mulai investasi saham(biaya SPM dan SPMS, akan dikembalikan pada peserta dalam bentuk modal untuk investasi saham).Targetnya saat ini tiap pendaftar Sekolah Pasar Modal, pulangnya harus sudah mengantongi saham.
Di Cina hampir 85% penduduknya memiliki saham di pasar modal sedangkan Indonesia hanya segelintir saja. Hal ini karena anggapan masyarakat masih banyak keliru, jaman dahulu untuk bisa menjadi anggota sekuritas bahkan harus membayar hingga 2,5 juta rupiah diluar nilai saham yang dimiliki. Keberadaan PSM juga kebijakan baru di Bursa Efek Indonesia saat ini memang bertujuan meningkatkan pelaku bisnis di dunia pasar modal Indonesia. Jangan sampai modal kita banyak dikuasai Warga Negara Asing, apalagi di jaman keterbukaan ekonomi saat ini.
Bagi seorang freelancer seperti saya, mempersiapkan pasif income untuk keperluan mendadak maupun keperluan masa depan ataupun di masa pensiun sangat penting. Berbagai pilihan investasi bisa saya pilih. Mulai dari investasi saham, obligasi, reksadana, emas, maupun deposito. Nah untuk investasi saham, kita bisa memperdalam keilmuannya dengan mengikuti Sekolah Pasar Modal yang diadakan oleh Bursa Efek Indonesia.
Sekolah Pasar Modal adalah sebuah pelatihan dan sosialisasi yang diadakan oleh Bursa Efek Indonesia untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat umum tentang berbagai hal yang terkait dengan investasi saham dan dunia pasar modal. Sekolah Pasar Modal biasanya dilakukan pihak Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan perusahaan sekuritas yang berfungsi sebagai makelar/broker/penghubung penjual dan pembeli saham di Pasar Modal. Pelatihan ini dilaksanakan secara berkala. Seluruh masyarakat umum dapat menjadi peserta SPM dan SPMS sepanjang telah melakukan pendaftaran sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Tujuan kegiatan Sekolah Pasar Modal yaitu untuk memberikan edukasi yang benar tentang investasi, investasi saham, mekanisme investasi saham, teori pemilihan saham untuk diinvestasikan. Sekolah pasar modal ini juga bertujuan menanamkan kepercayaan dan jaminan keamanan kepeda calon investor (masyarakat), bahwa investasi saham itu mudah dan terjangkau.
Satu lembar saham yang dijual di pasar modal bahkan ada yang harganya tak sampai 200 rupiah, dengan syarat minimal pembelian 1 lot(100 lembar) yaitu sekitar 20 ribu rupiah kita sudah mengantongi saham dan berhak mendapatkan deviden maupun berhak ikut acara Musyawarah Umum Pemegang Saham lho… Tentulah jika sudah tahu seluk beluknya tak mungkin lah kita nabung saham hanya 20 ribu rupiah, he he he…
Jenis Sekolah Pasar Modal ada 2, yaitu:
1. Sekolah Pasar Modal Regular (SPM)yang mempelajari saham yang dipasarkan oleh Sekuritas Konvensional, terdiri atas SPM level 1 dan SPM level 2
2. Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS) yang mempelajari saham yang dipasarkan oleh Sekuritas Syariah, terdiri atas SPMS level 1 dan SPMS level 2
Pada Sekolah Pasar Modal Level 1 diajarkan tentang :
1. Investasi di Pasar Modal
2. Efek dan Mekanisme Perdagangan Saham
3. Struktur Pasar Modal Indonesia
4. Acuan Kepemilikan Sekuritas
Sedangkan pada Sekolah Pasar Modal Level 2 akan diajarkan Analisa Fundamental dan Teknikal
Perbedaan prinsip pada SPM dan SPMS yaitu, pada SPMS akan diinformasikan lembaga-lembaga di pasar modal yang mendapat rekomendasi dari ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) dan memberi fasilitas juga perlindungan kepada investor syariah. Beberapa hotel konvensional, bank konvensional, perusahaan yang memproduksi dan menjual produk miras, perjudian maupun acara-acara yang tidak direkomendasikan syariah islam, tidak masuk dalam rekomendasi ISSI.
SPM maupun SPMS dijadwalkan dilaksanakan dalam satu (1) HARI DARI JAM 09.00-16.00 WIB yang terdiri dari 2 level. Setiap bulan ada beberapa kali jadwal SPM maupun SPMS.
Saat datang ke kantor BEI, ingatlah selalu bawa KTP, karena KTP harus ditinggal di resepsionis di pintu masuk. Pada saat pelaksanaan SPM/SPMS level 1, peserta wajib membawa ; FC KTP, FC NPWP(bagi mahasiswa dan ibu rumah tangga, bisa pakai NPWP kepala keluarga), FC halaman pertama buku tabungan, FC Kartu Keluarga bagi ibu rumah tangga.
Sedangkan bagi SPM/SPMS level 2 peserta wajib membawa kartu AKSes.
Asyiknya, setelah kita belajar di kelas SPM/SPMS level 1-2, dan kita sudah berhasil melakukan transaksi saham, kita akan dapat sertifikat digital yang akan dikirim di email.
Bila teman-teman ingin tahu lebih lanjut tentang SPM dan SPMS bisa menghubungi surat elektronik info.spmreguler@gmail.com atau bisa menghubungi Telepon Bebas Pulsa 08001009000. Bila ingin mendaftar dan melihat jadwal lebih lanjut bisa mengakses http://sekolahpasarmodal.idx.co.id/
Yuk, nabung saham.
Jadi beli saham apa aja, Mbak? 🙂
Apa saja boleh Mas Timo :D, meskipun sekuritas saya konvensional, saya memilih saham-saham yang direkomendasikan sekuritas syariah…:D
Kalo misalkan masih sma bisa gak ikut pasar modal
Saya ingin ikut sekolah pasar modal, bagaimana caranya, mohon infonya, terima kasih.