Jabir bin Abdullah adalah seorang sahabat Rasulullah saw. Ayahnya yang bernama Abdullah adalah salah seorang yang syahid di Perang Uhud. Jabir dikenal banyak meriwayatkan hadist-hadist Nabi Muhammad saw. Sungguh sebuah peristiwa menakjubkan yang merupakan mu’jizat Nabi Muhammad saw. yang hebat mampu membantu Jabir dengan sebuah keajaiban.
Peristiwa ini terjadi saat Perang Khandaq. Kaum muslimin sedang melakukan penggalian parit (khandaq) di sekeliling kota Madinah, sebagai benteng pertahanan atas rencana serangan besar-besaran yang akan dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy Makkah dan sekutunya. Penggalian parit tersebut berlangsung selama hampir satu bulan. Tidak jarang para sahabat pekerja penggalian parit ini dilanda kelaparan karena keterbatasan makanan, termasuk juga Nabi Muhammad saw.
Suatu ketika Jabir melihat Nabi Muhammad saw. dalam keadaan sangat lapar. Memang, ia tidak melihat Nabi Muhammas saw. memakan sesuatu dalam tiga hari terakhir, kecuali hanya air putih. Bahkan beliau telah mengganjal perut beliau dengan batu untuk mengurangi efek lapar. Jabir memiliki seekor kambing kecil yang tidak terlalu gemuk, dan ia ingin mempersembahkannya untuk Rasulullah SAW, karena itu ia diam-diam pulang.
Sesampai di rumah, Jabir bertanya kepada istrinya apakah mempunyai makanan? Istrinya lantas keluar membawa secuplak gandum dan Jabir meminta istrinya untuk mengolahnya menjadi makanan. Sementara istrinya menumbuk gandum, Jabir menyembelih, memotong-motong dan memasak kambing tersebut dalam sebuah kuali.
Saat masakan kambing hampir matang Jabir meminta ijin pada istrinya untuk mengundang Rasulullah datang makan ke rumahnya. Karena sedikitnya makanan yang ada, sebelum berangkat istrinya berpesan supaya sedikit orang saja yang ikut diundang bersama Nabi Muhammad saw. istrinya berpesan “Janganlah engkau mempermalukan aku kepada Rasulullah dan orang-orang yang bersamanya”.
Sesampai di arena Perang Khandaq, Jabir berbisik ke telinga Nabi Muhammad saw. “Ya Rasulullah, kami telah menyembelih anak kambing kami dan istriku tengah menumbuk gandum. Karena itu aku menjemput baginda dan beberapa orang saja”
Begitu menerima undangan Jabir, tanpa disangka nabi Muhammad saw. berseru mengumumkan undangan itu “Hai pasukan Khandak! Jabir telah membuat makanan buat kamu. Maka kamu sekalian dipersilakan datang ke rumahnya. Pergilah kalian semua ke rumah Jabir.”
Jabir pun terkejut dan menggumam, “Innalillahi wa innaa ilaihi rooji’un.” Betapa kagetnya Jabir, namun Nabi Muhammad saw. bersabda kepada Jabir, “Jangan kamu turunkan kualimu dan jangan buat roti adonan gandummu sebelum aku datang.”
Bergegas segera pulanglah Jabir yang kemudian diikuti Nabi Muhammad saw. Sedangkan para pasukan perang Khandak penggali parit yang jumlahnya hampir seribu orang menyusul kemudian. Sesampai rumah, segeralah Jabir menemui sang istri dan menyampaikan bahwa pesanannya telah disampaikan kepada Nabi Muhammad saw. Sedangkan pesanan Nabi Muhammad saw. juga segera disampaikan Jabir pada istrinya.
Setelah masak, roti dan daging dihidangkan dan Nabi Muhammad saw. membaca Basmalah kemudian mulai menyantap. Setelah selesai, beliau menyuruh satu rombongan masuk untuk makan tanpa boleh berebutan. Setelah mereka ini kenyang dan keluar rumah Jabir, satu rombongan lagi diperintahkan masuk. Begitu seterusnya berulang-ulang hingga semua sahabat pekerja khandaq jadi kenyang.
Ketika semua sudah makan, roti dan kambing yang sudah dimasak tadi tetap terlihat utuh, hingga Jabir dan istrinya bisa ikut makan. Sungguh keberkahan karena doa Muhammad saw. dan keikhlasan Jabir bin Abdullah membuat kita banyak belajar.
Sungguh suatu peristiwa menakjubkan terjadi. Mu’jizat Nabi Muhammad saw. ikut “campur tangan” sehingga niat baik Jabir yang sebenarnya kecil dan sederhana saja, menjadi berdampak besar dan bermanfaat bagi banyak orang. Makanan yang hanya sedikit tapi menjadi makanan penuh berkah.
“Beramal dalam kekurangan bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Yakinlah jika kita ikhlas maka Allah swt. pun akan memberi kita limpahan rizki dari arah yang tidak kita sangka“
(Sumber : Sahih Bukhari Muslim dalam kitab minuman
Jika ada pasangan suami istri yang ikhlas seperti Jabir dan istrinya, bukan tidak mungkin kisah ajaib di atas akan terulang kembali pada mereka